Komisi XII DPR

Komisi XII DPR Dorong Pertamina Percepat Proyek Pengembangan Kilang Minyak untuk Dukung Ketahanan Energi Nasional dan Pertumbuhan Ekonomi 2025

Komisi XII DPR Dorong Pertamina Percepat Proyek Pengembangan Kilang Minyak untuk Dukung Ketahanan Energi Nasional dan Pertumbuhan Ekonomi 2025
Komisi XII DPR Dorong Pertamina Percepat Proyek Pengembangan Kilang Minyak untuk Dukung Ketahanan Energi Nasional dan Pertumbuhan Ekonomi 2025

Jakarta - Komisi XII DPR RI mendesak PT Pertamina (Persero) untuk segera mempercepat penyelesaian proyek-proyek pengembangan kilang minyak demi mencapai ketahanan energi nasional yang lebih baik dan mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% pada tahun 2025. Tuntutan ini sejalan dengan kebutuhan pasokan energi yang terus meningkat seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia, Jumat, 21 Februari 2025.

Anggota Komisi XII DPR Rusli Habibie menekankan bahwa kebutuhan energi dalam negeri semakin meningkat setiap tahunnya, dan ini sangat terkait dengan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai angka 8% pada 2025. Kebutuhan energi yang besar, kata Rusli, akan terus berkembang seiring dengan kemajuan ekonomi Indonesia yang semakin pesat.

Pentingnya Pengembangan Kilang Minyak untuk Ketahanan Energi

Dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 21 Februari 2025, Rusli Habibie mengungkapkan bahwa pembangunan dan pengembangan fasilitas kilang minyak sangat penting bagi ketahanan energi nasional. "Kebutuhan energi nasional tiap tahun semakin meningkat, sejalan dengan perkembangan ekonomi. Apalagi kita menargetkan pertumbuhan ekonomi tinggi mencapai 8 persen, yang tentunya membutuhkan pasokan energi besar yang akan terus meningkat," kata Rusli.

Sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan ketahanan energi, Rusli memberikan apresiasi terhadap perkembangan Refinery Development Masterplan Program (RDMP) Balikpapan. Proyek kilang ini diperkirakan akan mulai beroperasi pada September 2025 dan mampu menambah kapasitas produksi kilang sebesar 100 ribu barel per hari. Meskipun demikian, Rusli menilai bahwa hal tersebut masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus berkembang.

Proyek Kilang Tuban, Strategis untuk Energi dan Industri Petrokimia

Rusli juga menyoroti proyek pembangunan Kilang Tuban yang bekerja sama dengan perusahaan energi Rusia, Rosneft, sebagai salah satu proyek strategis yang perlu segera diselesaikan. Kilang Tuban diperkirakan akan memiliki kapasitas produksi sebesar 300 ribu barel per hari, yang jauh lebih besar dibandingkan dengan proyek RDMP Balikpapan.

"Kilang Tuban adalah salah satu proyek penting dan bernilai ratusan triliun. Sebab, Kilang Tuban dapat memproduksi bahan bakar minyak (BBM) dengan kualitas Euro V, yakni BBM yang ramah lingkungan, dan ini sejalan dengan agenda transisi energi Indonesia," ujar Rusli, menjelaskan betapa pentingnya proyek tersebut untuk mendukung keberlanjutan energi Indonesia.

Selain memproduksi bahan bakar minyak, Kilang Tuban juga terintegrasi dengan kompleks industri petrokimia yang berfungsi untuk mengolah material minyak bumi menjadi berbagai produk turunan petrokimia, seperti styrene, polypropylene, polyethylene, serta produk aromatik lainnya. Produk-produk ini sangat dibutuhkan untuk mendukung industri manufaktur dan kebutuhan domestik lainnya.

Kilang Tuban: Proyek Strategis untuk Ekonomi dan Lingkungan

Rusli mengingatkan bahwa proyek Kilang Tuban bukan hanya penting untuk meningkatkan kapasitas produksi energi dalam negeri, tetapi juga memiliki nilai strategis yang besar karena akan mendukung transisi energi Indonesia. "Kilang Tuban sangat penting karena dapat memproduksi BBM dengan kualitas Euro V yang lebih ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk beralih menuju energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan," tambahnya.

Kilang Tuban diharapkan tidak hanya mendongkrak kapasitas produksi energi dalam negeri, tetapi juga berperan penting dalam memperkuat sektor industri petrokimia Indonesia. Dengan demikian, Kilang Tuban diharapkan bisa mengurangi ketergantungan pada impor produk petrokimia, serta menciptakan lapangan pekerjaan dan mendukung perekonomian nasional.

Pertamina Diharapkan Mempercepat Proyek-Proyek Kilang untuk Mewujudkan Kemandirian Energi

Sebagai perusahaan negara yang memiliki peran sentral dalam penyediaan energi, Pertamina diharapkan dapat mempercepat penyelesaian proyek-proyek kilang tersebut untuk mendukung kemandirian energi Indonesia. Dalam jangka panjang, kilang-kilang baru yang dibangun akan memberikan dampak positif bagi ketahanan energi nasional dan membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

"Proyek pengembangan kilang minyak ini harus segera dituntaskan karena peranannya sangat vital untuk mendukung ketahanan energi nasional dan pertumbuhan ekonomi. Kilang Tuban dan kilang lainnya akan menjadi kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2025," tegas Rusli Habibie.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index