Jakarta — Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bergerak cepat merespons krisis pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melanda wilayah tersebut. Langkah strategis segera diambil untuk meminta klarifikasi dan tindakan nyata dari pihak distributor guna mengatasi kelangkaan BBM. Kondisi yang mengkhawatirkan ini telah berdampak pada peningkatan harga BBM hingga mencapai Rp 15.000 per liter pada penjualan eceran di pinggir jalan, Jumat, 21 Februari 2025.
Kepala Bidang Satpol PP Mahakam Ulu, Markus Miing, secara tegas menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen mempertanyakan tanggung jawab distributor BBM terkait kendala pasokan yang menyebabkan keresahan di masyarakat. “Kami akan segera berkoordinasi dengan distributor BBM untuk memastikan pasokan BBM lancar dan harga stabil. Kelangkaan dan kenaikan harga yang tidak wajar ini sangat merugikan masyarakat,” ujarnya baru-baru ini, tepat pada Kamis, 20 Februari 2025.
Krisis yang berlangsung telah membuat masyarakat kesulitan mendapatkan BBM dengan harga yang sesuai dengan standar pemerintah. Di saat kebutuhan masyarakat meningkat, ketersediaan di SPBU justru sering kali menemukan kekosongan stok, sehingga memicu harga melambung tinggi di tingkat pengecer.
Markus menjelaskan bahwa lonjakan harga hingga Rp 15.000 per liter di kalangan pengecer merupakan imbas dari sejumlah faktor. Antara lain adalah ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan, serta adanya praktik penimbunan yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Menanggapi situasi ini, Satpol PP berkomitmen melakukan pengawasan lebih ketat dan bertindak tegas terhadap pelaku penimbunan BBM guna menjaga stabilitas harga di masyarakat.
Selain itu, untuk menghadapi masalah distribusi BBM ini, Satpol PP akan bersinergi dengan pihak kepolisian dan dinas terkait. Kerja sama ini dimaksudkan untuk memperkuat pengawasan dan memastikan distribusi BBM di wilayah Mahakam Ulu berjalan lancar dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan, yang dapat memperparah kelangkaan.
Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu berharap langkah cepat dan tepat ini mampu mengatasi masalah kelangkaan BBM di daerah tersebut. Dengan stabilnya pasokan, diharapkan harga BBM bisa kembali terjangkau oleh masyarakat. “Komitmen kami jelas, melindungi kepentingan masyarakat dan memastikan ketersediaan BBM dengan harga yang bisa dijangkau oleh semua kalangan,” tambah Markus. Upaya ini menjadi langkah konkret pemerintah daerah untuk meredam gejolak harga dan menjamin kebutuhan bahan bakar masyarakat terpenuhi secara optimal.
Di tengah tantangan ini, kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat serta para pelaku distributor sangat diharapkan untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan krisis BBM di Mahakam Ulu. Dengan demikian, stabilitas harga dan pasokan BBM dapat segera tercapai, menciptakan kondisi ekonomi yang lebih baik di wilayah tersebut.