Kendaraan Mogok Usai Isi BBM

Viral di Media Sosial: Kendaraan Mogok Usai Isi BBM di SPBU Pandeglang Diduga Akibat Air Hujan, Pengelola SPBU Angkat Bicara

Viral di Media Sosial: Kendaraan Mogok Usai Isi BBM di SPBU Pandeglang Diduga Akibat Air Hujan, Pengelola SPBU Angkat Bicara
Viral di Media Sosial: Kendaraan Mogok Usai Isi BBM di SPBU Pandeglang Diduga Akibat Air Hujan, Pengelola SPBU Angkat Bicara

Jakarta – Insiden tak terduga menimpa sejumlah pengendara yang melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kadubanen, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Senin, 17 Februari 2025 pagi, sejumlah kendaraan tiba-tiba mogok setelah mengisi BBM, diduga akibat kontaminasi air hujan yang masuk ke pipa bahan bakar selama pekerjaan perbaikan sedang berlangsung.

Materi visual dari kejadian ini, yang diabadikan dalam video berdurasi 48 detik, telah menyebar luas di berbagai platform media sosial, memicu perhatian publik yang cukup besar. Video tersebut memperlihatkan keluhan dari para pengendara kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, yang bingung ketika kendaraan mereka mendadak mengalami masalah setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite. Gejala utama yang dialami pengendara adalah mesin mati mendadak, sebuah kejadian yang tidak terduga dan menyulitkan beberapa pengendara, yang harus mendorong kendaraan mereka ke bengkel terdekat, Selasa, 18 Februari 2025.

Pihak pengelola SPBU Kadubanen menjelaskan bahwa insiden ini berkaitan erat dengan aktivitas perbaikan yang dilakukan di area dispenser pengisian bahan bakar. Ipul Saepullah, pengelola SPBU, menyatakan bahwa pekerjaan perbaikan tersebut secara tidak sengaja menyebabkan air hujan meresap ke dalam pipa bahan bakar yang saat itu memang tengah diperbaiki.

Dalam penjelasannya kepada wartawan di lokasi SPBU, Ipul Saepullah menyatakan, "Kita kan tutup pada pukul 23.00 WIB karena SPBU akan diperbaiki. Pukul 01.00 WIB, dipotonglah mesin pipa itu. Ketika subuh ternyata terjadi hujan deras dan air itu merembes masuk ke dalam pipa dari depan. Itulah yang menyebabkan air itu masuk," tegasnya.

Setelah menyadari kesalahan ini, pengelola SPBU bergerak cepat untuk menyingkirkan risiko lebih lanjut. Perbaikan mendesak dilakukan, memastikan bahwa air yang telah mencemari tangki pendam tidak akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada kendaraan pelanggan. Selain itu, pihak SPBU juga telah melakukan penggantian BBM yang terkontaminasi dan menanggung biaya perbaikan kerusakan yang dialami oleh kendaraan pelanggan.

Ipul menekankan bahwa masalah ini telah diatasi dengan baik dan cepat, mengklaim bahwa tidak ada konsumen yang mengalami kerugian jangka panjang akibat dari insiden ini. "Enggak banyak konsumen yang kendaraannya mogok. Mobil hanya tiga, sedangkan motor kurang lebihnya 10. Semua sudah kita selesaikan. BBM kita ganti, kerusakan kita juga perbaiki dan tidak ada masalah dan tidak ada komplain," tambah Ipul.

Walau pihak SPBU telah berupaya untuk meminimalisir dampak negatif dari kejadian ini, insiden tersebut tetap menjadi peringatan penting bagi pengelola SPBU lain tentang pentingnya memastikan pekerjaan perbaikan dilakukan dengan sangat hati-hati, terutama pada infrastruktur yang berhubungan langsung dengan layanan publik seperti penyediaan BBM.

Situasi ini juga membawa perhatian pada perlunya peningkatan sistem keamanan pada fasilitas penyimpanan dan distribusi BBM untuk mencegah kontaminasi dari faktor eksternal, seperti air hujan, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada kendaraan pelanggan. Dengan langkah tepat dan responsif dari pihak manajemen, kerugian dapat diminimalisir dan kepercayaan publik dapat dipertahankan.

Seiring dengan penyelesaian kasus ini, diharapkan tidak ada kejadian serupa yang terjadi di masa depan dan semua pihak terkait, dari pengelola SPBU hingga konsumen, dapat mengambil pelajaran berharga. Kewaspadaan dan tindakan pencegahan merupakan kunci utama untuk mencegah masalah serupa terjadi lagi, demi keselamatan dan kepuasan pelanggan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index