Jakarta - Setelah melalui proses hukum yang cukup cepat dan tanpa kehadiran tergugat, Pengadilan Agama Jakarta Selatan resmi memutuskan perceraian antara Sherina Munaf dan Baskara Mahendra. Sidang yang digelar pada Kamis, 13 Februari 2025 ini mengukuhkan perpisahan pasangan selebritas tersebut secara verstek.
Putusan Verstek: Tanpa Kehadiran Baskara
Seperti yang dijelaskan oleh Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Suryana, perceraian ini dijalankan dan diputuskan secara verstek. "Persidangan Sherina hari ini adalah diputus dengan putusan verstek," ungkap Suryana kepada awak media. Artinya, keputusan perceraian ini diambil tanpa kehadiran Baskara Mahendra, yang telah absen dalam sidang sebanyak dua kali berturut-turut, Jumat, 14 Februari 2025.
"Artinya, putusan atau juga gugatan Sherina itu dikabulkan tanpa kehadiran pihak tergugat," lanjut Suryana. "Jadi, kalau dua kali berturut-turut tidak hadir maka perkara bisa diputus tanpa kehadirannya pihak tergugat," ujarnya lebih lanjut.
Tidak Ada Permintaan Harta Gono-Gini
Dalam sidang tersebut, dilaporkan bahwa Sherina Munaf tidak menuntut harta gono-gini. "Enggak ada, cuma perceraian aja," tandas Suryana. Ini menunjukkan bahwa fokus utama dari gugatan Sherina adalah untuk mengakhiri hubungan perkawinan secara formal, tanpa adanya tuntutan materi tambahan.
Perjalanan Cinta yang Singkat
Sherina Munaf dan Baskara Mahendra menikah pada 3 November 2020 setelah menjalani masa pacaran selama satu tahun. Pernikahan mereka sempat menjadi sorotan publik mengingat keduanya adalah sosok populer di industri hiburan Indonesia. Namun, kebersamaan itu harus berakhir empat tahun kemudian, menyusul ketidakcocokan yang kian meruncing di antara keduanya.
Kesibukan yang Menghadang Kebersamaan
Faktor utama yang menyebabkan perceraian ini, menurut informasi yang disampaikan oleh Suryana, adalah kesibukan masing-masing sebagai pekerja seni. "Kalau faktor utamanya adalah secara garis besarnya kesibukan kerja masing-masing, seperti media tahu, mereka kan orang sibuk ya, sama-sama pekerja seni," katanya.
Pasangan ini diketahui sering tidak memiliki waktu yang cukup untuk satu sama lain, yang kemudian dikenal dengan istilah 'quality time'. "Ternyata terbukti di persidangan bahwa mereka tidak punya waktu untuk bertemu. Kalau istilahnya quality time-nya nggak ada. Nggak ada faktor lain," Suryana menambahkan.
Dampak Perceraian dan Respons Publik
Perceraian Sherina dan Baskara tentunya menjadi topik hangat bagi penggemar dan media, mengingat keduanya memiliki banyak penggemar loyal. Meski demikian, menurut beberapa sumber terdekat, keduanya sepakat untuk tetap menjalin hubungan baik sebagai teman dan profesional di industri yang sama.
Proses perceraian yang dijalani Sherina dan Baskara merupakan cerminan dari dinamika yang kerap dialami pasangan selebritas, di mana kesibukan bisa menjadi tantangan besar dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Dengan keputusan ini, Sherina dan Baskara diharapkan bisa menemukan kebahagiaan masing-masing dan terus berkarya di bidang yang mereka cintai.
Pandangan Para Ahli dan Masyarakat
Melihat perceraian ini, para pengamat menilai bahwa hubungan yang dibangun dengan pondasi sibuknya karier memang memerlukan kompromi dan komunikasi yang lebih intens. Banyak dari mereka berharap agar pasangan lain bisa belajar dari kisah Sherina dan Baskara untuk mendapatkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
"Banyak pasangan yang akhirnya menyerah bukan karena kurang cinta, tetapi karena kurang waktu untuk memahami satu sama lain," ujar seorang pakar hubungan yang enggan disebut namanya. "Quality time adalah salah satu elemen terpenting dalam menjaga keutuhan hubungan, apalagi di tengah tuntutan pekerjaan yang tinggi."
Kini, masyarakat menunggu langkah selanjutnya dari Sherina dan Baskara pasca perceraian ini. Meskipun mereka memutuskan untuk berpisah, semakin jelas bahwa keduanya memiliki potensi besar untuk terus melanjutkan karier gemilang mereka di dunia hiburan tanah air.