Jakarta – Miranda Sufi Antari, atau yang akrab disapa Manda, mencatatkan namanya sebagai salah satu penerima beasiswa prestisius tahun 2024 dari Bank Indonesia. Mahasiswi berusia 20 tahun ini tengah menempuh pendidikan di jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Kabupaten Bangkalan, Madura. Prestasi gemilang ini bukan hanya menjadi sebuah lompatan besar bagi Manda, tetapi juga membawa harapan baru untuk keluarga sederhana yang membesarkannya di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Kamis, 13 Februari 2025.

Latar Belakang dan Tekad Menimba Ilmu

Manda dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga sederhana sebagai bungsu dari dua bersaudara. Ayahnya, yang sebelumnya bekerja sebagai pedagang kambing, kini tengah berjuang melawan penyakit dalam. Ibu Manda turut menopang ekonomi keluarga dengan berdagang makanan di sebuah warung. Kondisi inilah yang memacu semangat Manda untuk menimba ilmu setinggi-tingginya dan meraih gelar sarjana.

Sejak menapaki dunia perkuliahan, Manda aktif dalam berbagai organisasi kampus. Selain menjadi anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di tingkat fakultas dan universitas, dia juga tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) serta organisasi daerah (Organda). Aktivitas organisasi ini tidak hanya mengasah kemampuan leadership-nya, tetapi juga membentuk jiwa sosial yang kuat.

Manda mengungkapkan, *“Menurutku mengikuti sebuah organisasi di dunia perkuliahan itu sangat penting. Tetapi, kita boleh berambisi dalam organisasi, namun juga harus ingat apa tujuan kita di sini, yaitu untuk kuliah,”* ujarnya.

Melangkah ke Depan dengan Beasiswa Bank Indonesia

Proses Manda dalam meraih Beasiswa Bank Indonesia 2024 diwarnai dengan berbagai tantangan. Seleksi yang ketat dan hampirnya batal mendaftar karena kendala internal sempat menjadi batu sandungan bagi Manda. Namun, berkat kegigihannya, dia berhasil melewati dua tahap tes untuk memperoleh beasiswa ini.

"Saat daftar beasiswa Bank Indonesia ini saya tes sampai dua kali, karena saat tes yang pertama masih belum terlalu menguasai materi. Tapi alhamdulillah akhirnya lulus dengan predikat kompeten," tuturnya.

Bagi Manda, beasiswa ini tidak hanya sekedar pencapaian akademik melainkan juga wujud nyata bantuan bagi keringanan ekonomi keluarganya. Ini juga menjadi peneguhan atas kerja keras dan ketekunan yang selama ini dia tanamkan dalam setiap langkahnya.

Menggapai Gelar Duta Sosiologi

Tidak puas hanya dengan beasiswa tersebut, Manda juga menorehkan prestasi lain dengan menjadi Duta Persahabatan Sosiologi 2024. Awalnya, dia mencoba daftar tanpa menaruh ekspektasi tinggi, namun akhirnya berhasil terpilih sebagai finalis dan membawa pulang gelar tersebut.

Semua pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan orang tua Manda yang selalu memberikan kepercayaan kepadanya untuk merantau dan mencoba hal-hal baru demi masa depan yang lebih cerah. “Alhamdulillah aku dapat orang tua yang selalu mengizinkan aku mencoba hal baru,” ujarnya penuh syukur.

Pesan Motivasi untuk Generasi Muda

Kesuksesan Manda menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa lainnya, terutama mereka yang berasal dari daerah dengan keterbatasan ekonomi. Manda membuktikan bahwa keraguan orang lain tidaklah menjadi penghalang bagi dirinya, namun justru dijadikan motivasi untuk terus bergerak maju.

Dia berpesan kepada rekan-rekannya untuk tidak memikirkan pandangan orang lain yang merendahkan, “Tidak usah terlalu memikirkan omongan orang lain dan jangan berpikiran negatif pada orang lain. Karena setiap kita punya perasaan yang pesimis itu juga akan mempengaruhi psikis kita,”pungkasnya.

Kisah Manda adalah potret perjuangan dan keteguhan jiwa. Ia mengajarkan bahwa dengan semangat, kerja keras, dan doa, semua mimpi bisa diwujudkan meski dimulai dari kondisi yang sederhana. Melalui semua yang telah diraihnya, Manda membuktikan bahwa dia mampu menyongsong masa depan yang lebih baik dengan penuh keyakinan dan tekad yang bulat.