Indonesia dan Uni Emirat Arab

Indonesia dan Uni Emirat Arab Sepakat Perkuat Kerja Sama Energi Bersih dan Digitalisasi Industri

Indonesia dan Uni Emirat Arab Sepakat Perkuat Kerja Sama Energi Bersih dan Digitalisasi Industri
Indonesia dan Uni Emirat Arab Sepakat Perkuat Kerja Sama Energi Bersih dan Digitalisasi Industri

Jakarta - Dalam upaya meningkatkan kemitraan strategis di bidang energi bersih dan digitalisasi industri, Pemerintah Indonesia bersama Uni Emirat Arab (UAE) menjalin kolaborasi yang semakin erat. Hal ini terwujud dalam pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, dan Menteri Energi dan Infrastruktur UAE, Suhail Mohamed Al Mazrouei, dalam ajang World Government Summit di Dubai pada Selasa, 11 Februari 2025.

Dalam pertemuan tersebut, kedua negara menyoroti pentingnya integrasi teknologi dalam sektor industri, khususnya melalui pemanfaatan robotika dan teknologi produksi tanpa awak (unmanned production). Inovasi ini telah diterapkan di beberapa sektor penting, seperti manufaktur dan pertambangan, dengan Indonesia yang sudah mulai mengadopsi teknologi truk tanpa awak dalam operasi tambangnya. Misalnya, di Freeport, penggunaan teknologi ini telah meningkatkan efisiensi operasional secara signifikan, Kamis, 13 Februari 2025.

"Kami sangat menekankan pentingnya mengintegrasikan teknologi modern guna meningkatkan efisiensi industri. Kerja sama dengan UAE adalah peluang besar bagi Indonesia untuk mempercepat adopsi teknologi canggih ini," ujar Airlangga Hartarto.

UAE, sebagai mitra strategis Indonesia, menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan infrastruktur energi hijau di tanah air. Menteri Suhail Mohamed Al Mazrouei menegaskan langkah konkret dalam kerja sama ini, yaitu pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang direncanakan akan segera direalisasikan. Proyek ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi domestik serta membuka peluang ekspor energi ke negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.

“UAE berkomitmen penuh dalam mendukung pengembangan energi hijau di Indonesia. Kami melihat potensi besar dalam kerja sama ini, terutama dalam proyek PLTS yang dapat menjadi salah satu sumber energi utama untuk eksportasi di kawasan,” ujar Suhail dalam keterangan resminya, Kamis, 13 Februari 2025.

Di samping itu, Suhail juga menyoroti pentingnya pembangunan Data Center sebagai bagian dari strategi peningkatan kapasitas pengelolaan data seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan penempatan data di negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat dan China. "Data Center bukan hanya infrastruktur, tetapi juga penopang transformasi digital yang akan menjadi fondasi ekonomi masa depan," tambahnya.

UAE juga menunjukkan kesiapan untuk menjadi mitra strategis dalam mendukung industrialisasi di Indonesia, termasuk dalam pengembangan sistem power grid di ASEAN yang hingga saat ini masih dalam tahap perencanaan. Dengan demikian, UAE membuka pintu luas untuk berinvestasi di berbagai sektor di Indonesia dan mengundang lebih banyak pelaku usaha untuk berkolaborasi.

“Kami sangat berminat meningkatkan investasi dan siap mendukung Indonesia untuk menciptakan peluang ekonomi baru melalui investasi di sektor energi, digitalisasi, dan industrialisasi,” lanjut Suhail, menekankan niat baik UAE untuk berperan dalam industrialisasi yang lebih berkelanjutan dan efisien.

Menanggapi antusiasme dari UAE, pemerintah Indonesia melalui Airlangga Hartarto menegaskan komitmen untuk mempercepat transisi ke energi hijau, seraya mengekspresikan optimismenya terhadap skala proyek yang lebih besar. "Transisi ke energi hijau adalah keharusan. Indonesia berkomitmen penuh, dan kerja sama dengan UAE akan mempercepat proses ini. Kami memerlukan proyek berskala besar untuk mencapai target ini," kata Airlangga.

Dengan berbagai rencana kerja sama yang telah dipaparkan, hubungan Indonesia dan UAE berpotensi menjadi model kemitraan strategis di kawasan. Melalui integrasi teknologi dan investasi di sektor energi bersih, kedua negara berpeluang menciptakan dampak positif tidak hanya bagi perekonomian nasional masing-masing, tetapi juga bagi pertumbuhan kawasan. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri Indonesia di kancah global dan memberikan kontribusi nyata terhadap pemenuhan target-target pembangunan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index