Jakarta - Federasi Bola Basket Tuli Indonesia (FBBTI) menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional melalui pengembangan olahraga bola basket bagi penyandang tuli. Ketua Umum FBBTI, Iskandar Joshua Prawiro, menyatakan bahwa organisasi tersebut berfokus pada pembentukan tim nasional sebagai wadah potensi atlet bola basket tuli di Indonesia. Langkah strategis ini diharapkan mampu mengangkat pamor bola basket tuli di kancah internasional.
"Kami berharap penyandang tuli juga bisa menjadi atlet dan dapat menunjukkan bukti keberanian serta kehebatan dalam bola basket tuli Indonesia demi kemajuan olahraga tersebut di mata banyak orang," ujar Joshua, Senin, 10 Februari 2025.
FBBTI telah membentuk tim nasional bola basket tuli putra yang direncanakan akan berpartisipasi dalam ajang kejuaraan bola basket regional khusus untuk atlet tuli. Kejuaraan ini akan berlangsung di Hong Kong pada tanggal 1-2 Maret. Joshua menjelaskan bahwa dengan terbentuknya timnas, diharapkan potensi pemuda tuli Indonesia bisa lebih diberdayakan. Selain itu, para atlet juga dapat memiliki kesempatan yang sama seperti atlet normal untuk bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Joshua juga mengungkapkan tekadnya, "Tentunya kami berusaha untuk bisa memenangi liga persahabatan Asia di Hong Kong nanti." Pernyataan ini menunjukkan semangat dan optimisme dari FBBTI dalam mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, serta menjadi inspirasi bagi penyandang tuli di seluruh tanah air.
Keberhasilan pembinaan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Joshua menyampaikan terima kasih kepada pemangku kepentingan seperti DBL, Warrior, Pelita Jaya, dan Bakrie, serta Perhimpunan Olahraga Tuna Rungu Indonesia (Porturin) yang telah banyak membantu dalam pengembangan pemain bola basket tuli di Indonesia.
Tim nasional bola basket tuli putra Indonesia yang dilatih oleh legenda bola basket tanah air, Romy Chandra, kini tengah serius mempersiapkan diri. Sebanyak 14 pemain telah direkrut dari tiga provinsi berbeda untuk memperkuat tim. Sembilan atlet berasal dari Jakarta, tiga dari Jawa Barat, dan dua perwakilan dari Jawa Timur. Mereka telah menjalani latihan intensif dua kali dalam sepekan sejak Januari, dengan fokus pada peningkatan teknik dan kerjasama tim.
Pembentukan tim ini juga menjadi salah satu langkah dalam membuka ruang lebih besar bagi penyandang tuli untuk berkiprah di dunia olahraga. Hal tersebut sejalan dengan misi FBBTI dalam mempromosikan inklusivitas dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu, tanpa memandang keterbatasan fisik.
Optimisme ini pun disambut baik oleh para atlet yang terpilih. Salah satu pemain, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengungkapkan kebanggaannya bisa mewakili Indonesia. "Ini adalah kesempatan besar bagi kami untuk menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk meraih prestasi. Kami siap memberikan yang terbaik di Hong Kong," tuturnya.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, FBBTI berharap dapat mencapai hasil gemilang di ajang kejuaraan bola basket regional khusus untuk atlet tuli. Keikutsertaan Indonesia tidak hanya menjadi sebuah prestasi individual, tetapi juga sebagai langkah penting dalam menciptakan kesadaran masyarakat mengenai kemampuan luar biasa para penyandang tuli di bidang olahraga.
Melalui upaya ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang terinspirasi dan memberikan dukungan penuh terhadap perkembangan olahraga bagi penyandang disabilitas. Pada akhirnya, bola basket tuli di Indonesia dapat semakin maju dan dikenal di dunia internasional berkat dedikasi dari FBBTI dan seluruh pihak yang terlibat.