Jakarta — Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya penerapan konsep green logistic, kegiatan sosialisasi pemanfaatan limbah organik rumah tangga menjadi pupuk kompos berhasil diselenggarakan pada Minggu pagi. Bertempat di Pendopo PKBM Sinar Mentari, acara ini dihadiri oleh anggota Ibu PKK RW 12 sebagai peserta utama, yang turut menunjukkan antusiasme mereka dalam pelestarian lingkungan.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh sejumlah mahasiswa Universitas Diponegoro yang tengah melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Kelurahan Sangkrah. Mereka bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK, tentang pengolahan limbah organik rumah tangga agar dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal dan ramah lingkungan. Dengan metode sederhana yang mudah dipahami, para peserta mendapatkan pelatihan teknik pembuatan pupuk kompos yang bisa diterapkan di rumah masing-masing, Senin, 10 Februari 2025.
Pemateri utama dalam acara ini, Iksiv Shilvana Vika, mahasiswa jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik Universitas Diponegoro, menyampaikan pentingnya konsep green logistic dalam mengelola limbah organik. "Green logistic adalah upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem dengan cara pengolahan limbah yang lebih baik. Dengan mengetahui cara yang tepat untuk mengelola sampah, kita bisa menjaga lingkungan dan mendukung pertanian berkelanjutan," jelas Iksiv.
Selama sosialisasi, para peserta diberikan panduan mengenai jenis-jenis limbah organik yang dapat diolah, tahapan pembuatan pupuk kompos, serta keuntungan penggunaan pupuk organik pada tanaman. Edukasi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di area RW 12 dan sekitarnya.
Ketua PKK RW 12, Ibu Eni, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam mengurangi volume sampah rumah tangga. "Kami berharap ilmu yang diperoleh hari ini bisa diterapkan oleh ibu-ibu PKK di rumah masing-masing dan menjadi contoh bagi warga lainnya dalam pengelolaan sampah organik secara bijak," ujar Ibu Eni optimis.
Kegiatan ini bersinergi dengan program Bank Sampah RW 12 Berdaya Ramah Lansia, yang bertujuan meningkatkan kesadaran warga dalam memilah dan mendaur ulang sampah. Program ini juga memberdayakan para lansia dengan aktivitas produktif yang ramah lingkungan, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam konservasi lingkungan.
Para peserta mengapresiasi kegiatan ini dan mengaku memperoleh wawasan baru yang bermanfaat. Mereka berharap kegiatan sosialisasi serupa dapat dilaksanakan secara rutin agar masyarakat semakin teredukasi dalam hal pengelolaan limbah organik.
Dengan adanya inisiatif seperti ini, masyarakat diharapkan semakin sadar akan pentingnya penerapan konsep green logistic dalam kehidupan sehari-hari. Langkah kecil ini diharapkan dapat membentuk komunitas yang lebih hijau dan berkelanjutan, sehingga dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Sebagai upaya tindak lanjut, PKK RW 12 bersama mahasiswa Undip berencana mengadakan pertemuan bulanan guna memantau perkembangan penerapan pembuatan pupuk kompos di rumah-rumah warga. Diharapkan, langkah ini dapat memotivasi lebih banyak orang untuk mulai mengelola sampah organik mereka dengan baik, sehingga lingkungan yang bersih dan hijau tidak lagi menjadi impian belaka.
Dengan semakin banyaknya inisiatif dan keterlibatan aktif dari masyarakat, transisi menuju praktik green logistic dalam pengelolaan limbah organik diharapkan dapat berjalan lebih cepat. Langkah ini, meski tampak sederhana, merupakan pondasi penting untuk keberlanjutan lingkungan di masa depan.