Pengamat Sepak Bola Menanggapi Keputusan PSSI Memberhentikan Indra Sjafri dari Kursi Pelatih Timnas U 20

Selasa, 25 Februari 2025 | 20:02:40 WIB
Pengamat Sepak Bola Menanggapi Keputusan PSSI Memberhentikan Indra Sjafri dari Kursi Pelatih Timnas U-20

JAKARTA - Berita mengejutkan datang dari dunia sepak bola Tanah Air, di mana PSSI memutuskan untuk memberhentikan Indra Sjafri dari posisinya sebagai pelatih Timnas Indonesia U-20. Keputusan ini datang setelah tim bawah asuhan Indra Sjafri gagal melaju lebih jauh di Piala Asia U-20 2025 di China dan gagal mengamankan tiket ke Piala Dunia U-20 2025 di Chile.

Pengamat sepak bola kenamaan, Mohamad Kusnaeni, memberikan pandangannya terhadap situasi yang menimpa Indra Sjafri ini. Menurutnya, pemberhentian pelatih dalam dunia sepak bola merupakan hal yang lumrah, terutama jika pelatih tidak berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Kusnaeni menyatakan bahwa langkah ini adalah konsekuensi dari hasil yang tidak memenuhi harapan.

"Pemberhentian Indra Sjafri adalah hal biasa dalam sepak bola. Setiap saat pelatih bisa diberhentikan, apalagi bila tidak memenuhi target," ujar Kusnaeni ketika dihubungi oleh Bola.com pada Selasa, 25 Februari 2025.

Indra Sjafri sebenarnya memiliki rekam jejak yang cukup gemilang bersama timnas. Di masa lalu, ia sukses memimpin timnas U-23 untuk meraih medali emas di SEA Games 2023 yang digelar di Kamboja. Selain itu, Indra juga berhasil mempersembahkan gelar juara di Piala AFF U-19 2024 untuk Timnas Indonesia U-20. Namun, pencapaian ini belum cukup untuk mempertahankannya di kursi pelatih setelah kegagalan terbaru timnya.

"Setelah sukses membawa timnas U-23 merebut medali emas di SEA Games 2023, Coach Indra Sjafri memang mendapat kontrak baru dengan sejumlah target. Sebagian sudah tercapai, misalnya juara Piala AFF U-19 2024," jelas Kusnaeni.

Dari beberapa kompetisi tersebut, terlihat bahwa prestasi Indra Sjafri masih sangat dihormati di Indonesia. Namun, ia juga menghadapi tantangan yang tidak mudah. Di ajang Asian Games 2022 Hangzhou, misalnya, timnas U-24 yang kala itu juga di bawah polesan Indra hanya mampu mencapai babak 16 besar setelah menyandang status peringkat ketiga terbaik di fase penyisihan grup.

"Namun demikian, semua itu bisa dibilang hanya target antara. Target utamanya ya harus lolos ke Piala Dunia U-20 2025," tambah Kusnaeni.

Keputusan PSSI ini kian ditekankan oleh fakta bahwa untuk mencapai target yang diinginkan, perjalanan Timnas Indonesia U-20 harus berlanjut setidaknya sampai semifinal di Piala Asia U-20 2025. Sayangnya, tim ini tidak mencapai ambang batas tersebut dan terpaksa mengakhiri perjuangannya di babak grup. Dukungan dari PSSI untuk meraih target ini sebenarnya sudah sangat maksimal dengan berbagai kegiatan seperti pemusatan latihan, uji coba, hingga tampil di event internasional berbeda.

"Untuk mencapai target itu, Timnas Indonesia U-20 harus menembus semifinal Piala Asia U-20 2025. Sayangnya tidak tercapai dan kandas di fase grup," kata Kusnaeni. "Padahal, dukungan PSSI terhadap Timnas Indonesia U-20 sudah maksimal. Dari pemusatan latihan, uji coba, hingga tampil di beberapa event internasional sudah dilakukan," lanjutnya.

Menurut Kusnaeni, hasil yang tidak memenuhi harapan ini berarti konsekuensinya harus diterima, di mana pelatih adalah orang yang paling bertanggung jawab atas penampilan tim. Dengan demikian, pemberhentian Indra Sjafri adalah bagian dari dinamika dan hukum yang berlaku dalam dunia sepak bola.

"Ketika hasilnya tidak sesuai harapan, maka konsekuensinya pelatih yang bertanggung jawab. Makanya coach Indra Sjafri diberhentikan. Begitulah hukum sepak bola," tukas Kusnaeni.

Indra Sjafri, meski diberhentikan, setidaknya dapat merasa sedikit lega bahwa pemberhentiannya ini dilakukan setelah tim yang dibinanya tersingkir dari Piala Asia U-20 2025, bukan di tengah perjalanan babak kualifikasi. Ini menunjukkan bahwa PSSI masih berusaha memberikan kesempatan hingga akhir perjuangan.

"Namun, setidaknya, coach Indra Sjafri tidak perlu merasa penasaran karena diberhentikan setelah Timnas Indonesia U-20 sudah tersingkir di Piala Asia U-20 2025. Bukan saat masih menjalani kualifikasi," tutup Kusnaeni, yang akrab disapa Bung Kus.

Keputusan ini menandai babak baru bagi Timnas Indonesia U-20 yang harus mencari sosok pelatih baru untuk melanjutkan perjalanan mereka di kancah sepak bola internasional. Siapa yang akan menggantikan Indra Sjafri dan seberapa besar dampaknya terhadap performa tim ke depan, tentu menjadi pertanyaan yang menarik untuk ditunggu jawabannya. Dengan target besar di kancah dunia, publik sepak bola Indonesia berharap PSSI dapat menemukan pelatih yang dapat membawa perubahan positif bagi timnas. Pelatih baru tidak hanya harus membangun kembali kepercayaan diri tim, tetapi juga memanfaatkan pengalaman dan keberhasilan yang diraih Indra Sjafri sebagai pondasi untuk melaju lebih jauh di kompetisi internasional mendatang.

Terkini

11 Kamera Digital Sony Terbaru & Terbaik di Indonesia

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:38 WIB

20 Film Kartun Keluarga Terbaik, Wajib Tonton!

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:38 WIB

11 Tempat Makan di Bandung View Bagus, Wajib Mampir!

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:37 WIB

15 Rekomendasi Harga Sofabed Dibawah 1 Juta Terbaru

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:37 WIB