JAKARTA - John Rustad, pemimpin oposisi di British Columbia (BC), telah mengusulkan penerapan pajak karbon pada batubara termal Amerika Serikat yang diekspor melalui pelabuhan di BC. Langkah ini dimaksudkan sebagai strategi untuk menghadapi ancaman tarif Amerika pada ekspor kayu lunak asal Kanada. Rencana Rustad datang di tengah ketegangan perdagangan yang meningkat akibat kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS saat itu, Donald Trump. Menteri Hutan Ravi Parmar bulan lalu mengungkapkan bahwa tarif tersebut dapat meningkat hingga lebih dari 50 persen.
Dalam usahanya ini, Rustad menegaskan bahwa pajak karbon bisa menjadi alat yang efektif dalam melawan kebijakan tarif kayu lunak. Menurutnya, selama kebijakan yang dia anggap tidak adil dan tidak beralasan tersebut masih diberlakukan terhadap industri kayu lunak BC, provinsi perlu bertindak tegas. "Provinsi ini harus siap untuk menyerang balik Amerika di titik terlemahnya," kata Rustad.
Rustad memanfaatkan fakta bahwa sekitar 18 juta ton batubara termal asal AS dikirim melalui pelabuhan Vancouver setiap tahunnya, meskipun sebenarnya BC tidak memanfaatkan batubara ini. Dengan potensi pendapatan dari pajak karbon yang diusulkan itu, BC dapat menggunakan keuntungan tambahan untuk mendanai program-program yang mendukung perekonomian lokal.
Selain itu, Rustad juga menyarankan untuk melarang segala bentuk pendanaan dari Amerika yang ditujukan untuk aktivis lingkungan di BC. Dia menuduh bahwa pembiayaan ini hanya berfungsi sebagai pengalih perhatian dari masalah utama, serta mengganggu pekerjaan polisi dan pengadilan. "Ini hanyalah strategi yang membuat industri sumber daya kita terjebak dalam litigasi yang mahal dan panjang," ujar Rustad.
Namun, ide Rustad ini mendapatkan reaksi yang beragam dari berbagai kalangan. BC Conservatives sebelumnya mengingatkan agar ketegangan tarif ini bukan dianggap sebagai alasan untuk membalas dendam atau memperburuk situasi. Sebaliknya, mereka melihat ini sebagai peluang untuk memajukan ekonomi BC lebih cepat. Para konservatif di BC percaya bahwa dengan mengambil langkah yang tepat, provinsi bisa memaksimalkan keuntungan ekonomi sambil menghindari konflik perdagangan yang tidak perlu.
Sementara itu, pemerintah NDP yang berkuasa di BC telah menyerukan dukungan bulat dari anggota legislatif untuk sebuah mosi yang mengutuk kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump. Mereka juga mendorong adanya rencana nasional yang solid untuk melakukan "tindakan pembalasan yang ditargetkan secara strategis" terhadap Amerika Serikat.
Perdebatan mengenai kebijakan pajak karbon dan tarif kayu lunak ini menyoroti betapa kompleksnya hubungan perdagangan antara Kanada dan Amerika Serikat. Perselisihan ini tidak hanya menyangkut persoalan ekonomi semata, tetapi juga menyangkut isu-isu lingkungan dan keberlanjutan. Kedua negara perlu menemukan titik temu agar tidak hanya keuntungan ekonomi saja yang tercapai, tetapi juga memastikan bahwa praktik perdagangan berlangsung secara adil dan berkelanjutan.
Menurut beberapa analis ekonomi di Kanada, penerapan pajak karbon seperti yang diusulkan Rustad bisa mengirimkan pesan kuat kepada AS. Namun, terdapat kekhawatiran bahwa langkah itu mungkin saja mengundang retaliasi lebih lanjut dari pihak Amerika, yang dapat memperburuk hubungan perdagangan kedua negara. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan diplomatis yang didukung dengan negosiasi multilateral agar kedua pihak dapat menemukan solusi yang saling menguntungkan.
Dalam situasi seperti ini, kerjasama antara berbagai pihak di dalam negeri Kanada sangat penting. Pemerintah regional dan federal perlu berkoordinasi dengan baik agar kebijakan yang diterapkan tidak hanya cepat dan efektif, tetapi juga tidak merugikan perekonomian domestik.
Selama perselisihan ini belum terselesaikan, masa depan perdagangan kayu lunak Kanada tetap berada dalam ketidakpastian. Namun dengan strategi dan kebijakan yang tepat, BC dan Kanada secara keseluruhan dapat menghadapi tantangan ini sambil mempersiapkan jalan menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan lebih adil di masa depan.