JAKARTA - Bupati Batu Bara, H. Baharuddin Siagian, SH, M.Si, menunjukkan komitmennya terhadap kepemimpinan dan pembangunan daerah dengan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pada hari kedua acara Retreat Nasional yang diadakan di Akademi Militer Magelang. Acara eksklusif ini dihadiri oleh 450 kepala daerah dari seluruh Indonesia dan berlangsung di Magelang, Rindam V/Brawijaya, Malang pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Retreat ini bukanlah kegiatan yang biasa, tetapi merupakan kesempatan bagi para pemimpin daerah untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan mereka dalam berbagai bidang penting. Hari kedua dimulai dengan aktivitas senam pagi yang dilanjutkan dengan sarapan bersama, menandai momen kebersamaan dan kebugaran sebelum memulai sesi-sesi utama hari itu.
Pembukaan resmi acara retreat ini dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Dalam sambutannya, Tito menekankan pentingnya meningkatkan kapasitas kepemimpinan daerah untuk menghadapi tantangan pembangunan nasional. "Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting dan acara ini adalah wadah untuk menyinkronkan arah kebijakan dan pembangunan," kata Tito.
Materi awal disampaikan langsung oleh Tito Karnavian, yang membahas kebijakan kepemimpinan daerah dan arah pembangunan nasional. Menteri Dalam Negeri menegaskan bahwa sumber daya manusia di pemerintahan daerah harus terus didukung dan diperkuat agar dapat selaras dengan visi pembangunan nasional.
Pembicara kedua, Kepala BPSDM Kemendagri, menyampaikan materi yang berfokus pada program dan tujuan pembelajaran. Dalam sesi ini, dibahas kurikulum dan metode pelatihan yang akan digunakan dalam pelatihan kepemimpinan. "Sistem evaluasi pembelajaran berperan penting dalam memastikan bahwa pelatihan yang diberikan dapat diimplementasikan secara efektif di daerah masing-masing," jelas Kepala BPSDM.
Materi berikutnya membahas geopolitik dan wawasan global, disampaikan oleh Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Ace Hasan Syadzili. Sesi ini memberikan penekanan pada tantangan geopolitik yang dihadapi Indonesia dan strategi keamanan nasional yang perlu dijalankan. "Peran daerah dalam geopolitik global menjadi semakin krusial di tengah dinamika global yang terus berubah," ungkap Ace Hasan.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin kemudian memberikan ceramah mengenai sistem pertahanan negara. Dalam paparannya, Sjafrie membahas kebijakan pertahanan nasional serta pentingnya kesiapsiagaan daerah dalam mendukung pertahanan negara. "Ancaman terhadap keamanan tidak hanya datang dalam bentuk militer, ancaman non-militer seperti siber dan ekonomi juga perlu mendapatkan perhatian serius," paparnya.
Hari kedua retreat ini jelas memperlihatkan fokus dan keseriusan pemerintah dalam membangun kapasitas para pemimpin daerah. Kemampuan kepemimpinan yang ditingkatkan diharapkan akan berdampak positif pada pengelolaan daerah dan pada akhirnya, memberikan kontribusi bagi kemajuan nasional.
Acara seperti retreat ini menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan pusat sangat penting untuk menghadapi berbagai tantangan. Dalam suasana yang penuh semangat dan optimisme, para kepala daerah menyerap materi dengan antusias, diharapkan mereka dapat membawa ilmu dan inspirasi yang diperoleh untuk diimplementasikan di daerah masing-masing.
Sebagai penutupan, retreat ini tidak hanya menjadi wadah pembelajaran tetapi juga tempat untuk membangun jejaring antar pemimpin daerah. Interaksi yang terjalin diharapkan dapat memfasilitasi kolaborasi yang lebih erat dan berkelanjutan di masa mendatang.
Di era globalisasi dan tantangan yang semakin kompleks, kegiatan seperti ini menjadi lebih relevan dari sebelumnya. Diharapkan hasil dari retreat ini dapat dirasakan melalui kebijakan dan program pembangunan daerah yang lebih efektif dan efisien, serta mampu menjawab tantangan nasional dan global.