Berita Kenaikan Harga Gas LPG dan Bright Gas per Maret 2025

Minggu, 23 Februari 2025 | 09:41:19 WIB

JAKARTA - Harga gas LPG dan Bright Gas pada Maret 2025 menjadi isu hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Ketika kebutuhan energi rumah tangga merupakan prioritas, perubahan harga pada bahan bakar penting ini menjadi perhatian serius. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan daftar harga terbaru untuk LPG 3 kg, Bright Gas 5,5 kg, dan Bright Gas 12 kg per Februari 2025. Pertanyaan utama di benak banyak orang adalah, apakah ada kenaikan harga pada bulan ini?

Menurut data dari PT Pertamina (Persero), lembaga energi milik negara yang bertanggung jawab atas distribusi gas elpiji di Indonesia, tidak ada perubahan harga signifikan untuk LPG bersubsidi 3 kg. Harga LPG 3 kg tetap dipertahankan untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah yang terkena dampak inflasi dan kenaikan biaya hidup. Namun, ada indikasi bahwa harga Bright Gas non-subsidi, khususnya tabung 5,5 kg dan 12 kg, mengalami sedikit peningkatan.

Tren Harga Bright Gas di Maret 2025

Bright Gas, yang dikenal sebagai produk non-subsidi dari Pertamina, tersedia dalam berbagai ukuran kemasan, meliputi 5,5 kg dan 12 kg. Produk ini banyak diminati oleh kalangan masyarakat yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan dalam penggunaan. Febri Aryanto, juru bicara PT Pertamina, menyatakan bahwa penyesuaian harga produk Bright Gas dilakukan dengan mempertimbangkan dinamika harga internasional.

"Kami melakukan penyesuaian harga Bright Gas berdasarkan fluktuasi harga minyak dunia. Meski ada sedikit kenaikan, kami pastikan bahwa harga tetap kompetitif dan terjangkau oleh masyarakat menengah," tutur Febri Aryanto.

Februari 2025 mencatat harga Bright Gas 5,5 kg mencapai rata-rata Rp85.000, sedangkan tabung 12 kg berada pada kisaran Rp175.000 sampai Rp180.000. Kenaikan harga ini, menurut Febri, murni disebabkan oleh perubahan nilai tukar mata uang dan harga minyak global yang mempunyai peran besar dalam menentukan harga dasar elpiji di pasaran domestik.

Alasan Di Balik Kenaikan Harga

Fluktuasi harga gas elpiji di Indonesia tidak lepas dari pengaruh pasar energi internasional. Harga minyak mentah yang menjadi patokan global mengalami kenaikan akibat ketegangan geo-politik di beberapa wilayah penghasil minyak. “Kami harus mengikuti tren global untuk memastikan ketersediaan pasokan di seluruh pelosok negeri,” tambah Febri.

Keputusan penyesuaian harga ini bukan tanpa alasan yang kuat. Kementerian ESDM ketika dijumpai menyatakan bahwa langkah ini merupakan strategi jangka panjang untuk memastikan keamanan pasokan energi dan untuk mendukung kebijakan energi berkelanjutan.

"Indonesia masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan elpiji domestik. Ketergantungan pada impor ini membuat kita rentan terhadap perubahan harga global," kata Mohammad Ridwan, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM.

Dampak Kepada Masyarakat

Dampak kenaikan harga gas elpiji non-subsidi tentu saja dirasakan terutama oleh kalangan rumah tangga dan pelaku usaha mikro yang belum terjangkau full subsidi. Oleh karena itu, Pertamina dan pemerintah mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam penggunaan gas elpiji dan memanfaatkan program subsidi untuk yang berhak.

Pemerintah juga terus mengawasi distribusi elpiji bersubsidi 3 kg agar tetap sasaran kepada masyarakat yang berhak. "Pengawasan akan diperketat untuk memastikan tidak terjadi penyalahgunaan elpiji bersubsidi di lapangan," tegas Ridwan.

Masyarakat diimbau untuk melaporkan bila terjadi pelanggaran distribusi dengan harapan kebijakan subsidi ini dapat berjalan efektif dan tepat guna.

Kampanye Edukasi dan Efisiensi

Untuk mengimbangi kenaikan harga, Pertamina menjalankan kampanye edukasi untuk efisiensi penggunaan energi di masyarakat. Diharapkan langkah edukasi ini dapat mengurangi jumlah konsumsi gas elpiji per rumah tangga tanpa mengurangi kenyamanan pengguna.

"Penggunaan yang efisien dapat menghemat pengeluaran, minimalkan risiko kerugian akibat pemborosan energi," imbuh Febri Aryanto.

Ke depan, Pertamina bersama pemerintah berusaha mencari solusi inovatif seperti diversifikasi energi dan pemanfaatan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Prospek ini diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat akan harga elpiji di masa yang akan datang.

Penyesuaian harga LPG dan Bright Gas pada Maret 2025 merupakan langkah yang diambil untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan harga di tingkat internasional dan nasional. Dengan situasi ekonomi global yang terus berubah, pemantauan dan perumusan strategi kebijakan terkait harga energi di Indonesia menjadi sangat penting. Masyarakat diharapkan dapat memahami konteks kenaikan harga ini dan mendukung dengan cara-cara positif, salah satunya dengan mendukung program efisiensi energi yang diterapkan oleh pemerintah dan lembaga terkait.

Terkini

11 Kamera Digital Sony Terbaru & Terbaik di Indonesia

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:38 WIB

20 Film Kartun Keluarga Terbaik, Wajib Tonton!

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:38 WIB

11 Tempat Makan di Bandung View Bagus, Wajib Mampir!

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:37 WIB

15 Rekomendasi Harga Sofabed Dibawah 1 Juta Terbaru

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:37 WIB