Jakarta – Dalam waktu kurang dari satu jam, 560 tabung gas elpiji 3 kilogram habis terjual kepada masyarakat Tenggarong, Kutai Kartanegara, pada Rabu, 19 Februari 2025 pagi. Antusiasme warga terus meningkat seiring distribusi gas bersubsidi yang berlangsung di area Kreatif Park, Jalan Ahmad Muksin, Timbau. Sejak pukul 07.00 WITA, ratusan masyarakat mulai dari ibu-ibu, bapak-bapak hingga remaja, meramaikan area distribusi dengan antusiasme tinggi.
Situasi di lokasi penjualan cukup padat, dengan warga yang sabar antre hingga dua jam. Raut lelah pun sempat menghiasi wajah mereka. Namun, hal tersebut segera sirna digantikan senyum bahagia begitu truk pengangkut tabung gas tiba di tempat. Pasalnya, tabung gas bersubsidi ini dijual dengan harga yang sangat terjangkau, yakni hanya Rp19 ribu per tabung, Rabu, 19 Februari 2025.
Catur Supraptono, Staf Sarana dan Pelaku Distribusi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Kartanegara, menjelaskan bahwa operasi distribusi ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sangat bergantung pada gas bersubsidi tersebut. "Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk elpiji 3 kilogram ini adalah Rp19 ribu, dan distribusi kali ini mencakup tiga kecamatan, yaitu Tenggarong, Muara Wis, dan Tabang. Selanjutnya, kami akan mendistribusikan ke 19 wilayah lainnya sesuai anggaran yang ada," ungkap Catur kepada korankaltim.com di sela-sela kegiatan.
Namun, menurut Catur, adanya efisiensi anggaran mengharuskan penyesuaian distribusi tersebut. "Dari 19 kecamatan, baru tiga yang berjalan. Seharusnya kami menjangkau semua, tetapi karena ada keterbatasan anggaran, proses distribusi ini masih harus kami sesuaikan," tambahnya.
Untuk menjaga ketertiban distribusi, Disperindag menetapkan aturan bahwa satu kepala keluarga hanya boleh membeli satu tabung gas. Petugas Disperindag pun memeriksa KTP pembeli untuk memastikan bahwa tabung gas diberikan kepada mereka yang berhak. Selain itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) dilarang ikut membeli, mengingat gas bersubsidi ini diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
"Distribusi ini memang diutamakan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan dan memiliki KTP Kukar. Kami periksa KTP masing-masing pembeli untuk memastikan hal ini, dan pensiunan tetap bisa membeli namun diprioritaskan bagi warga lainnya," sebut Catur.
Distribusi tabung gas elpiji 3 kilogram ini berlangsung hingga pukul 12.00 WITA. Kendati banyak yang merasa puas dengan penyaluran yang merata, masih terdapat warga yang belum kebagian. Harapan besar digantungkan pada distribusi berikutnya agar seluruh wilayah Kutai Kartanegara dapat terlayani dengan baik.
Operasi pasar gas elpiji bersubsidi yang dilakukan oleh Disperindag ini menggambarkan upaya pemerintah daerah dalam menangani kelangkaan gas yang kerap terjadi. Namun, keterbatasan distribusi akibat efisiensi anggaran menjadi tantangan yang perlu dijawab dengan solusi yang lebih efektif agar masyarakat bisa mendapatkan haknya tanpa harus berdesakan.