JAKARTA - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menjadi sorotan dengan perekonomiannya yang menunjukkan kinerja impresif sepanjang tahun 2024. Dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,17 persen secara kumulatif, meskipun sedikit melambat dibanding tahun sebelumnya yang bertumbuh 6,22 persen, angka ini tetap menunjukkan betapa mengesankannya kinerja ekonomi daerah tersebut.
Pencapaian ini didukung oleh kinerja positif di berbagai lapangan usaha. Tiga sektor teratas yang memberikan kontribusi tertinggi adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib yang tumbuh hingga 16,46 persen, pengadaan listrik dan gas dengan pertumbuhan 16,41 persen, serta sektor konstruksi yang meningkat signifikan sebesar 13,60 persen.
Namun demikian, sektor pertambangan dan penggalian tetap menjadi andalan dan pilar utama dari perekonomian Kaltim. Sektor ini mencatat pertumbuhan sebesar 6,76 persen, memperkuat posisinya sebagai kontributor terbesar dengan andil 38,38 persen terhadap keseluruhan perekonomian daerah. Dalam struktur perekonomian Kaltim, sektor ini tidak memiliki tandingan, diikuti oleh sektor industri pengolahan yang berkontribusi 18,26 persen, konstruksi 11,87 persen, pertanian, kehutanan, dan perikanan 8,66 persen, serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebanyak 6,90 persen.
Yusniar Juliana, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, menggarisbawahi peran penting sektor pertambangan dan penggalian dalam pertumbuhan ekonomi Kaltim. Beliau menyatakan, "Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi 2024, pertambangan dan penggalian menjadi lapangan usaha yang memberi andil positif terbesar yaitu 3,12 persen. Kemudian diikuti sektor konstruksi dengan kontribusi sebesar 1,17 persen."
Kinerja positif perekonomian Kaltim juga terlihat jelas pada triwulan IV tahun 2024 yang mencatat pertumbuhan sebesar 6,12 persen (year-on-year/yoy). Angka ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tumbuh 5,76 persen. Sektor jasa lainnya tumbuh 13,46 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum naik 13,19 persen, sedangkan administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib bertumbuh 12,37 persen. Selain itu, sektor pertambangan dan penggalian mencatat pertumbuhan sebesar 4,93 persen.
Secara keseluruhan, pada triwulan IV tahun 2024, sektor pertambangan dan penggalian memberikan andil positif terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim, yaitu sebesar 2,31 persen, diikuti oleh sektor konstruksi yang menyumbang 0,99 persen, serta sektor industri pengolahan dengan kontribusi 0,67 persen.
Melihat tren ini, keberadaan sumber daya alam dan pengembangan infrastruktur menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim. Dengan dominasi sektor pertambangan dan penggalian, Pemerintah Kaltim terus berupaya mengoptimalkan potensi sektor lain guna menjaga ketahanan ekonomi.
Pemerintah dan pelaku usaha di Kaltim perlu memperhatikan kondisi ini dengan menginisiasi diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan yang terlalu tinggi pada sektor pertambangan. Upaya pengembangan sektor-sektor lainnya, seperti industri pengolahan dan jasa, terlihat semakin penting demi memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
Dalam menatap tahun-tahun mendatang, tantangan terbesar bagi Kaltim adalah menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dengan pengembangan sektor ekonomi lainnya. Dengan langkah strategis dan kebijakan yang tepat, Kaltim berpotensi untuk terus berkembang dan memperkuat posisinya sebagai salah satu penopang ekonomi nasional.
Melalui kolaborasi yang sinergis antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Kaltim diharapkan dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonominya yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dukungan dari berbagai pihak diperlukan untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang mampu memanfaatkan berbagai peluang serta menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Pada akhirnya, upaya ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim semata, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan. Dengan segala potensi yang dimiliki, Kaltim memiliki peluang besar untuk terus berkontribusi sebagai salah satu motor utama perekonomian Indonesia.