Jakarta - Pendidikan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia kini mendapat perhatian serius dari Pegadaian dan Garuda Indonesia. Kedua perusahaan ini meluncurkan Program Transformasi Sekolah yang ambisius untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah Labuan Bajo dan Pulau Komodo. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kompetensi guru serta manajemen sekolah dengan memanfaatkan pendekatan berbasis digital, Senin, 17 Februari 2025.
I Gede Anom Sastrawan, Deputi Bisnis Area Ende Pegadaian, mengungkapkan komitmennya terhadap inisiatif ini. "Pendidikan adalah investasi masa depan, dan kami berkomitmen untuk memberikan akses pelatihan berkualitas kepada para pendidik di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau. Kami berharap program ini mampu menciptakan perubahan yang nyata bagi sekolah-sekolah di Manggarai Barat,” ujarnya pada Jumat, 14 Februari 2025.
Program ini, yang akan berlangsung dari Oktober 2024 hingga Juni 2025, menargetkan delapan sekolah dasar (SD) dengan melibatkan 30 guru dan 16 manajemen sekolah. Pelaksanaan pelatihan dijalankan secara hybrid, menggunakan platform Guru Binar untuk memastikan semua peserta mendapatkan akses materi yang relevan dan berkualitas tinggi.
Pelatihan ini mencakup berbagai aspek penting dalam kegiatan belajar mengajar. Para manajemen sekolah berfokus pada analisis rapor pendidikan, standar pembelajaran, dan supervisi klinis, sementara para guru mendapatkan bimbingan seputar pembelajaran berdiferensiasi, media pembelajaran digital, dan manajemen kelas. Selain itu, para pendidik juga didorong untuk mengembangkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dan melakukan asesmen pembelajaran secara lebih efektif.
Muhammad Wandha Heksana, Labuan Bajo District Manager Garuda Indonesia, turut menyatakan kebanggaannya terhadap kontribusi yang dapat diberikan oleh perusahaannya. "Sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap pembangunan sosial, kami merasa bangga dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan melalui program ini,” ujarnya.
Program ini tidak hanya didukung oleh korporasi tetapi juga oleh pemerintah setempat. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Manggarai Barat bersamaan dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menyatakan dukungan penuh mereka terhadap inisiatif ini. Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, dengan antusias menyampaikan apresiasi dan dukungannya. Ia meyakini bahwa program ini berperan penting dalam mendorong perubahan yang berkelanjutan.
“Harapannya program ini dapat memberikan suatu inovasi dan semangat kepada tenaga pendidik di dua wilayah Manggarai Barat yakni Labuan Bajo dan Pulau Komodo,” ucap Yulianus.
Pada tahun 2024, Pegadaian juga berhasil melaksanakan Program Transformasi Sekolah di Bengkulu dengan dukungan Putera Sampoerna Foundation. Program tersebut sukses meningkatkan kapasitas lebih dari 40 tenaga pendidik dari tujuh sekolah dasar, yang berfokus pada penguatan metode pengajaran dan manajemen sekolah. Keberhasilan ini menambah keyakinan akan potensi program serupa di Manggarai Barat.
Dengan dukungan dan sambutan positif dari para pendidik serta pemerintah daerah, inisiatif ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan pendidikan di Indonesia, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Transformasi pendidikan di daerah 3T bukan sekedar cita-cita, tetapi tindakan nyata yang diwujudkan melalui kolaborasi dan komitmen berbagai pihak. Melalui program ini, masa depan pendidikan Indonesia, khususnya di wilayah-wilayah terpencil, dapat terus berkembang dan bersaing di tengah era digitalisasi.