Jakarta - Industri batu bara di Indonesia, terutama di wilayah Sumatera Selatan, tengah dihadapkan pada tantangan distribusi dan transportasi yang signifikan. Untuk mengatasi hal ini, PT Titan Infra Sejahtera muncul sebagai pelopor dalam pengembangan infrastruktur logistik yang efisien dan sesuai regulasi. Langkah ini bertujuan untuk memperlancar dan mengefisienkan proses pengangkutan batu bara, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor energi nasional, Senin, 17 Februari 2025.
Infrastruktur Logistik: Jawaban atas Tantangan Distribusi
Distribusi dan transportasi batu bara merupakan elemen krusial dalam industri pertambangan. Sumatera Selatan, sebagai salah satu produsen utama batu bara di Indonesia, memerlukan sistem logistik yang handal untuk mengoptimalkan pengiriman produk tambang ke berbagai penjuru negeri dan dunia. Melalui PT Titan Infra Sejahtera, solusi nyata untuk tantangan ini telah dihadirkan.
"Pemanfaatan infrastruktur logistik yang tepat tidak hanya meningkatkan efisiensi distribusi batu bara, tetapi juga menekan biaya operasional secara keseluruhan," ujar Antonius Kristiadi, Presiden Direktur PT Titan Infra Sejahtera.
Struktur Kepemimpinan PT Titan Infra Sejahtera
Perusahaan ini didukung oleh kepemimpinan yang solid dalam dewan komisaris dan direksi. Di bawah kepemimpinan Suryo Suwignjo sebagai Presiden Komisaris dan Antonius Kristiadi sebagai Presiden Direktur, mereka berupaya keras menjaga kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku dan mendorong efektivitas operasional perusahaan.
Kepatuhan Terhadap Regulasi Pertambangan
Melalui anak perusahaannya, PT Servo Lintas Raya, PT Titan Infra Sejahtera menegaskan komitmennya terhadap regulasi pertambangan yang ketat. Yayan Suhendri, Head of Government Relations PT Servo Lintas Raya, menyatakan bahwa perusahaan memiliki dedikasi tinggi terhadap kepatuhan hukum. "Kami memastikan bahwa setiap langkah operasional selaras dengan kebijakan nasional terkait pertambangan dan lingkungan," jelasnya.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), PT Servo Lintas Raya secara konsisten melaksanakan Program Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (PPM). "Program ini tidak hanya berfokus pada kepatuhan peraturan, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar area operasional kami," tambah Yayan.
Regulasi Dasar Program PPM
Dalam pelaksanaan Program PPM, PT Servo Lintas Raya mengacu pada beberapa regulasi penting, di antaranya:
- Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
- Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 terkait Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
- Undang-Undang No. 3 Tahun 2020, sebagai perubahan atas UU No. 4 Tahun 2009, terkait kegiatan usaha pertambangan mineral dan batu bara
- Keputusan Menteri ESDM No. 1824/K/30/MEM/2018, yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menyusun Rencana Induk PPM.
Kontribusi Sosial dan Tanggung Jawab Lingkungan
Di sisi lain, PT Servo Lintas Raya juga aktif dalam program pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan infrastruktur, dukungan keagamaan, dan sektor pertanian:
1. Pembangunan Infrastruktur: Ini termasuk renovasi kantor desa, pembangunan sumur air bersih, dan perbaikan jalan desa yang memudahkan mobilitas warga.
2. Dukungan Keagamaan: Beberapa di antaranya adalah renovasi masjid dan pembangunan akses jalan menuju tempat ibadah.
3. Bantuan untuk Pertanian: Bantuan diberikan dalam bentuk pupuk dan pelatihan kepada petani untuk meningkatkan hasil panen mereka.
4. Layanan Kesehatan dan Bantuan Sosial: Perusahaan juga menyediakan layanan kesehatan gratis dan distribusi sembako secara berkala kepada warga yang membutuhkan.
Dalam keseluruhan upayanya, PT Titan Infra Sejahtera bersama PT Servo Lintas Raya tidak hanya berfokus pada keuntungan bisnis semata, tetapi juga memberi kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan memastikan keberlanjutan lingkungan. Dengan jalan ini, tantangan distribusi batu bara yang ada dapat diatasi, dan industri pertambangan dapat terus bergerak maju menuju masa depan yang lebih cerah.