Emirates Global Aluminium Bantah Terlibat dalam Proyek Energi Nuklir di Indonesia

Jumat, 14 Februari 2025 | 11:05:41 WIB
Emirates Global Aluminium Bantah Terlibat dalam Proyek Energi Nuklir di Indonesia

Jakarta - Perusahaan aluminium besar asal Uni Emirat Arab, Emirates Global Aluminium (EGA), mengeluarkan klarifikasi yang membantah keterlibatannya dalam proyek pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas laporan yang menyebutkan bahwa EGA berencana membangun pembangkit nuklir di Indonesia, seperti yang diumumkan dalam siaran pers resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) pada Kamis, 13 Februari 2025.

Siaran pers yang dikeluarkan oleh Kemenko Perekonomian pada hari itu mengungkapkan bahwa Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bertemu dengan CEO EGA, Abdulnasser Ibrahim Saif Bin Kalban, di sela-sela gelaran The World Government Summit 2025 yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas kelanjutan kerja sama dalam pengembangan produksi aluminium, khususnya terkait ekspansi smelter di Sumatera Utara, Jumat, 14 Februari 2025.

Menurut siaran pers Kemenko Perekonomian, Abdulnasser Bin Kalban menyampaikan bahwa EGA telah menyepakati kerja sama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk memperluas kapasitas smelter aluminium di utara Sumatera hingga mencapai 400.000 ton per tahun. Namun, proyek tersebut belum terwujud sepenuhnya karena adanya kendala terkait tingginya biaya listrik dan terbatasnya pasokan listrik rendah karbon, yang diperlukan untuk memproduksi aluminium hijau yang ramah lingkungan.

Selain itu, dalam siaran pers tersebut, disebutkan bahwa EGA berencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir dengan kapasitas hingga 5 gigawatt (GW) di Indonesia. Pernyataan ini, yang mengindikasikan keterlibatan EGA dalam industri energi nuklir, langsung mendapat respons dari perusahaan yang berbasis di Dubai tersebut.

EGA Bantah Keterlibatan dalam Proyek Nuklir

Melalui juru bicara resmi, EGA segera memberikan klarifikasi bahwa informasi terkait rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir yang tercantum dalam siaran pers Kemenko Perekonomian tidak akurat. “EGA tidak bergerak di bidang usaha tenaga nuklir, jadi dengan segala hormat, keterangan mengenai aspek ini tidak akurat,” tegas juru bicara EGA dalam pernyataan yang dilansir oleh Reuters.

Sebagai informasi, EGA selama ini lebih dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di sektor aluminium, dengan fokus pada pengolahan aluminium menggunakan sumber energi terbarukan. Dalam penjelasannya, EGA mengungkapkan bahwa mereka menggunakan panel surya sebagai salah satu sumber tenaga dalam proses pengolahan aluminium. Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung produksi aluminium yang lebih ramah lingkungan, atau dikenal dengan istilah aluminium hijau.

Meskipun demikian, EGA menegaskan kembali bahwa mereka tetap tertarik untuk mengembangkan kerjasama dengan Indonesia, yang telah mereka utarakan secara terbuka selama empat tahun terakhir. “EGA tertarik pada Indonesia, sebagaimana telah kami sampaikan secara terbuka selama empat tahun terakhir,” ujar juru bicara EGA.

Kerjasama di Sektor Aluminium dan Tantangan Energi Terbarukan

Pertemuan antara Airlangga Hartarto dan Abdulnasser Bin Kalban, sebagaimana tercatat dalam siaran pers Kemenko Perekonomian, membahas kelanjutan kerjasama dalam produksi aluminium, khususnya memperluas kapasitas smelter di Indonesia. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk memperkuat industri aluminium dan mengurangi ketergantungan pada impor produk aluminium.

Namun, tantangan terbesar yang dihadapi dalam proyek tersebut adalah kebutuhan akan pasokan energi yang efisien dan ramah lingkungan. Proses produksi aluminium membutuhkan energi yang sangat besar, sehingga keberadaan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan pasokan listrik rendah karbon menjadi krusial. Dalam hal ini, EGA telah menyatakan bahwa mereka tengah berupaya untuk mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan guna menghasilkan aluminium hijau, sebuah inisiatif yang sejalan dengan tujuan Indonesia untuk mengurangi emisi karbon.

Belum Ada Pembangkit Nuklir di Indonesia

Hingga saat ini, Indonesia memang belum memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir yang terpasang di wilayahnya. Meski demikian, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengemukakan rencana untuk mengembangkan energi nuklir sebagai salah satu sumber energi alternatif di masa depan. Rencana ini masih dalam tahap perencanaan dan kajian, dan belum ada keputusan pasti mengenai pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia dalam waktu dekat.

Pernyataan yang keluar dari EGA menggarisbawahi pentingnya ketelitian dalam informasi yang disampaikan ke publik. Dengan berbagai tantangan energi yang dihadapi Indonesia, pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan, seperti tenaga surya, angin, dan potensi penggunaan energi biomassa, tetap menjadi prioritas utama.

Menunggu Respons Kemenko Perekonomian

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) belum memberikan tanggapan atas klarifikasi yang dikeluarkan oleh EGA. Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi lebih lanjut terkait apakah Kemenko Perekonomian akan melakukan perbaikan atau penyesuaian pada informasi yang telah disampaikan sebelumnya.

Klarifikasi EGA mengenai ketidakterlibatan mereka dalam proyek nuklir di Indonesia ini menunjukkan betapa pentingnya komunikasi yang akurat antara pemerintah dan sektor swasta dalam merencanakan kerjasama internasional. Sementara itu, Indonesia tetap fokus pada pencapaian tujuan energi terbarukan dan pengembangan sektor industri yang ramah lingkungan.

Dengan klarifikasi yang telah disampaikan oleh EGA, harapan untuk kolaborasi yang berkelanjutan antara Indonesia dan perusahaan internasional dalam sektor aluminium hijau dan energi terbarukan semakin terbuka lebar, meskipun proyek energi nuklir tampaknya bukan bagian dari rencana mereka di Indonesia.

Terkini

11 Kamera Digital Sony Terbaru & Terbaik di Indonesia

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:38 WIB

20 Film Kartun Keluarga Terbaik, Wajib Tonton!

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:38 WIB

11 Tempat Makan di Bandung View Bagus, Wajib Mampir!

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:37 WIB

15 Rekomendasi Harga Sofabed Dibawah 1 Juta Terbaru

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:37 WIB