Jakarta — Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya efisiensi energi listrik, mahasiswa dari Universitas Diponegoro (Undip), Fikry Maulana, mengambil langkah inovatif dengan memasang fitting lampu otomatis berbasis sensor cahaya di Kelurahan Sudiroprajan, Surakarta. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 30 Januari 2025, dan diharapkan dapat menjadi contoh nyata penerapan teknologi untuk lingkungan yang lebih baik.
Fikry Maulana, yang terlibat dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mengatakan bahwa tujuan utama dari pemasangan fitting lampu otomatis ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana menghemat energi listrik dalam kehidupan sehari-hari. "Sensor cahaya pada fitting lampu memungkinkan lampu menyala secara otomatis ketika kondisi sekitar mulai gelap dan mematikannya ketika cahaya alami sudah mencukupi," jelas Fikry, Senin, 10 Februari 2025.
Keunggulan utama dari sistem ini adalah kemampuannya untuk mengurangi konsumsi listrik yang tidak perlu, yang pada akhirnya berdampak pada efisiensi biaya listrik bulanan bagi masyarakat. "Dengan adanya teknologi ini, harapannya adalah masyarakat bisa mulai menyadari bahwa penggunaan energi yang efisien tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga sangat penting bagi kelestarian lingkungan," tambah Fikry.
Kegiatan instalasi ini tidak sekadar memasang alat-alat dan teknologi baru. Fikry dan timnya juga mengadakan sesi sosialisasi yang bertujuan untuk menyadarkan warga Sudiroprajan tentang pentingnya efisiensi energi listrik. Fikry menjelaskan bahwa sensor cahaya pada lampu tidak hanya bermanfaat bagi individu dan keluarga, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. "Dengan berkurangnya konsumsi energi listrik, permintaan terhadap pembangkit listrik juga bisa ditekan. Ini berarti, kita turut berperan dalam mengurangi emisi karbon dan dampak negatif terhadap lingkungan," jelasnya.
Warga Sudiroprajan menyambut baik inovasi ini. Banyak dari mereka yang tertarik untuk menerapkan teknologi serupa di rumah mereka masing-masing, demi menghemat biaya dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan. "Saya merasa terbantu dengan adanya instalasi ini. Selain mengurangi biaya listrik, saya jadi lebih paham pentingnya berhemat energi untuk masa depan yang lebih baik," kata salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Di akhir kegiatan, Fikry menegaskan harapannya agar inovasi ini dapat diterapkan lebih luas di lingkungan Sudiroprajan, bahkan di seluruh Surakarta. Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli dalam mengelola penggunaan listrik agar tetap efisien dan ramah lingkungan. "Ke depannya, diharapkan lebih banyak teknologi hemat energi yang dapat diperkenalkan dan diterapkan di tingkat masyarakat guna menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan," harapnya.
Upaya Fikry dan timnya dalam mempromosikan efisiensi energi ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah setempat. Dengan dukungan yang terus berlanjut, kegiatan semacam ini diharapkan dapat menginspirasi inisiatif lainnya di seluruh Indonesia, demi mencapai tujuan energi berkelanjutan yang selaras dengan komitmen global dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Diharapkan, dengan adanya dukungan dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, inovasi teknologi seperti ini dapat memberikan dampak signifikan dalam jangka panjang. Ketika masyarakat mulai memahami dan menerapkan prinsip efisiensi energi dalam kehidupan sehari-hari, lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan bukanlah sekadar impian, melainkan tujuan yang tercapai.