Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Tanah Bumbu: Masyarakat Merugi, DPRD Kalsel Siap Bertindak

Senin, 10 Februari 2025 | 14:29:56 WIB
Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Tanah Bumbu: Masyarakat Merugi, DPRD Kalsel Siap Bertindak

Jakarta - Situasi krisis kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) yang saat ini melanda Kota Tanah Bumbu tengah menjadi perhatian serius bagi Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan, H. M. Alpiya Rakhman. Mengakhiri kegiatan resesnya, Alpiya menyambangi Desa Sungai Danau, Kecamatan Satui, pada sebuah pertemuan yang membahas berbagai aspirasi masyarakat setempat, terutama terkait distribusi gas elpiji yang kacau.

Warga Desa Sungai Danau mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kg yang tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga menimbulkan keresahan akibat lonjakan harga yang signifikan. Harga gas yang biasanya terjangkau ini kini melesat mencapai Rp40.000 hingga Rp50.000 per tabung di tingkat pengecer. Harga tersebut jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah, Senin, 10 Februari 2025.

"Distribusi gas elpiji yang tidak merata dan permainan harga oleh oknum tertentu menjadi penyebab utama masalah ini," ujar seorang warga berinisial M. Munir dalam pertemuan tersebut. Ia menambahkan bahwa pangkalan resmi sering kali tidak menjual langsung kepada masyarakat, memaksa mereka untuk membeli dari pengecer dengan harga yang membengkak.

Reski, warga setempat, mengungkapkan, “Untuk masyarakat kecil seperti kami, harga gas ini sangat memberatkan, apalagi untuk kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa ditunda.”

Menanggapi keluhan tersebut, H. M. Alpiya Rakhman mengungkapkan komitmennya untuk menyelesaikan masalah ini dengan segera. "Persoalan kelangkaan gas elpiji adalah masalah serius yang menyangkut kebutuhan dasar masyarakat, terutama bagi keluarga prasejahtera dan pelaku usaha kecil," tegas Alpiya.

Sebagai langkah awal, DPRD Kalimantan Selatan berencana untuk mengadakan rapat koordinasi bersama dengan dinas terkait, termasuk Dinas Perdagangan, Pertamina, dan aparat penegak hukum. "Pengawasan distribusi gas elpiji harus diperketat. Ini akan menjadi prioritas utama," ujarnya dengan nada tegas.

Mekanisme distribusi yang lebih transparan dan berbasis data diusulkan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan ini. Alpiya juga menyoroti pentingnya memperketat pengawasan terhadap pangkalan dan pengecer yang diduga melakukan praktik curang.

"Saya berharap tidak ada kongkalikong antara pihak perusahaan, aparat hukum, serta pangkalan dan pengecer. Banyak pangkalan yang tidak menjual langsung kepada masyarakat setempat, dan ini harus dihentikan," tambah Alpiya Rakhman.

Kunjungan di Desa Sungai Danau ini sekaligus menutup seluruh rangkaian kegiatan reses Alpiya Rakhman di berbagai daerah. Aspirasi masyarakat yang telah dihimpun selama masa reses diharapkan dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait, memberikan dampak nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Menutup pembicaraan, Alpiya menyatakan harapannya akan perubahan positif dalam waktu dekat untuk kesejahteraan warga Tanah Bumbu. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan aspirasi masyarakat ini mendapat perhatian dan solusi yang tepat," pungkasnya.

Dengan langkah-langkah konkret yang segera diambil DPRD Kalsel, diharapkan kelangkaan dan lonjakan harga gas elpiji 3 kg dapat teratasi, serta distribusi yang lebih adil dan merata dapat diwujudkan demi kesejahteraan masyarakat setempat. Semua pihak terkait kini diharapkan dapat bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan ini tanpa ada lagi permainan harga yang merugikan konsumen.

Terkini

11 Kamera Digital Sony Terbaru & Terbaik di Indonesia

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:38 WIB

20 Film Kartun Keluarga Terbaik, Wajib Tonton!

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:38 WIB

11 Tempat Makan di Bandung View Bagus, Wajib Mampir!

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:37 WIB

15 Rekomendasi Harga Sofabed Dibawah 1 Juta Terbaru

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:37 WIB