Jakarta – Puluhan pasien di Panti Rehabilitasi Maunatul Mubarok di Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, terjebak dalam kondisi memprihatinkan akibat banjir yang merendam daerah tersebut. Curah hujan yang tinggi menyebabkan kawasan sekitar panti terendam hingga setinggi satu meter, mengisolasi para pasien dan pengasuh yang berada di dalam, Senin, 10 Februari 2025.
Akses Menuju Panti Terputus
Banjir yang melanda wilayah Demak telah menghantam akses utama menuju panti rehabilitasi ini, memaksa pengunjung dan staff yang ingin mencapai lokasi untuk berjalan melalui genangan air atau menggunakan perahu. Hal ini semakin memperburuk situasi logistik dan kesehatan di dalam panti, di mana stok makanan dan obat-obatan mulai menipis dan sejumlah pasien mulai jatuh sakit.
"Saat ini terdapat 94 pasien bersama 15 pengasuh yang terjebak di dalam panti. Kami terpaksa menghadapi situasi ini karena seluruh kompleks terendam air. Namun, kami memilih tidak memindahkan pasien demi menjaga keberlangsungan proses rehabilitasi yang tengah berlangsung," ujar Halimum Muftizah, pengurus panti rehabilitasi, pada Minggu, 9 Februari 2025
Krisis Logistik dan Kesehatan
Seiring banjir yang tak kunjung surut, pasokan logistik esensial seperti makanan dan obat-obatan semakin kritis. "Sebagian pasien kini sudah jatuh sakit, sementara kondisi kesehatan lainnya berangsur memburuk. Kami sangat membutuhkan bantuan berupa obat-obatan dan sembako untuk bertahan," tambah Halimum.
Kebutuhan medis di panti terutama fokus untuk mengatasi penyakit kulit seperti kutu air, yang kini mulai menyerang beberapa pasien akibat terendamnya bangunan lebih dari satu bulan.
Respons Cepat Dari PMI dan Pemerintah
Menjawab krisis ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Demak segera mengirimkan bantuan logistik dan medis. Ketua PMI Demak, Ahmad Sugiarto, menjelaskan bahwa pihaknya telah memobilisasi bantuan untuk panti dan masyarakat terdampak lainnya.
"Laporan dari rekan-rekan di lapangan menggambarkan kondisi serius yang sudah berlangsung lebih dari satu bulan. Pemerintah daerah bersama PMI telah mengirimkan sejumlah sembako untuk membantu panti," ujar Ahmad.
Dengan air yang semakin meluas, PMI dan otoritas setempat berharap bantuan ini mampu sedikit meringankan beban panti rehabilitasi dan memastikan bahwa kebutuhan dasar pasien dapat terpenuhi selama masa darurat ini.
Bencana Banjir Berdampak Luas
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, hingga Senin, 10 Februari 2025 banjir telah merendam 21 desa di tiga kecamatan, mempengaruhi kehidupan sekitar 55.338 jiwa. Fenomena ini disebabkan oleh kombinasi curah hujan yang tinggi dan naiknya permukaan air laut, mengakibatkan air dari hulu tidak bisa mengalir dengan lancar.
Wilayah Demak yang topografinya datar dan rendah menjadi faktor pemicu situasi banjir yang menyulitkan ini, menyebabkan air meluap dan merendam permukiman termasuk panti rehabilitasi Maunatul Mubarok.
Meskipun usaha khusus sedang dilakukan untuk menyelamatkan situasi, perhatian dan dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan para pasien dan pengurus yang berada dalam kondisi rentan ini. Diharapkan kolaborasi dari pemerintah, organisasi kemanusiaan, dan masyarakat dapat terus memberikan bantalan dukungan yang dibutuhkan untuk mereka yang terisolasi oleh bencana ini.