Harga Minyak Tertekan Akibat Cadangan AS Melonjak dan Ketidakpastian Perdagangan China-AS

Rabu, 05 Februari 2025 | 16:02:13 WIB
Harga Minyak Tertekan Akibat Cadangan AS Melonjak dan Ketidakpastian Perdagangan China-AS

Jakarta - Harga minyak mentah global mengalami tekanan setelah data terakhir menunjukkan peningkatan cadangan minyak di Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya ketegangan perang dagang antara China-AS. Keputusan Presiden Donald Trump untuk memperbaharui tekanan terhadap Iran tampaknya tidak cukup untuk meningkatkan harga di tengah kekhawatiran yang lebih besar tentang ekonomi global.

Pada Rabu, 5 Februari 2025 pukul 12.00 WIB, harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman April 2025 turun 39 sen atau 0,51% menjadi US$ 75,81 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Maret 2025 melemah 26 sen atau 0,36% ke US$ 72,44 per barel.

Pengaruh Kebijakan Tarif China

Harga minyak sempat mengalami tekanan lebih dalam pada hari Selasa ketika China mengumumkan tarif baru pada impor minyak, gas alam cair, dan batubara dari AS. Langkah ini merupakan respons atas kenaikan tarif yang sebelumnya dikenakan oleh AS terhadap impor China, yang menyebabkan kekhawatiran baru tentang dampak negatifnya terhadap perekonomian global.

Harga minyak WTI bahkan sempat turun hingga 3% ke level terendah sejak 31 Desember. Namun, harga berbalik menguat setelah Presiden Trump kembali mendorong kampanye "tekanan maksimum" terhadap Iran, upaya untuk membatasi program nuklir negara tersebut dengan memangkas ekspor minyak mentahnya hingga nol.

Cadangan Minyak AS Melonjak

Jun Rong Yeap, seorang ahli strategi pasar di IG, mencatat bahwa data cadangan minyak AS yang lebih tinggi dari perkiraan memberikan tekanan tambahan pada pasar. "Yang membebani pasar pada hari Rabu adalah data persediaan minyak mentah AS yang lebih tinggi dari perkiraan semalam," katanya.

Menurut data dari American Petroleum Institute (API), stok minyak mentah AS naik 5,03 juta barel dalam pekan yang berakhir 31 Januari. Inventaris bensin meningkat 5,43 juta barel, sementara stok sulingan turun 6,98 juta barel. Data resmi dari pemerintah AS diharapkan pada pukul 15.30 GMT hari Rabu.

Peningkatan cadangan minyak dan bahan bakar di AS sebagai konsumen minyak terbesar dunia menandakan melemahnya konsumsi, yang menambah kekhawatiran para investor terhadap prospek ekonomi global dan permintaan energi.

Analisis Dampak Tarif

Meskipun dampak langsung dari tarif balas dendam China di sektor energi AS mungkin terbatas, "karena baik pasokan maupun permintaan global komoditas ini tidak diubah oleh tarif Tiongkok," seperti dikemukakan oleh analis di Goldman Sachs dalam sebuah catatan pada hari Selasa, namun ketidakpastian ini tetap menggantung di pasar.

Analis menambahkan bahwa meski kedua negara dapat menemukan pasar alternatif, tekanan dari ketegangan perdagangan masih signifikan.

Tekanan Maksimum Trump pada Iran

Kebijakan Trump terhadap Iran mencakup upaya berupa tekanan maksimum yang kembali diberlakukan untuk menekan ekspor minyak Iran hingga nol. Langkah ini bertujuan menghentikan Teheran dari mengembangkan senjata nuklir. Sementara Trump mengatakan bahwa ia terbuka untuk menjalin kesepakatan dengan Iran, ia juga menandatangani memorandum presiden yang memperkuat kebijakan keras AS terhadap Iran. Rencana ini diperkirakan dapat mempengaruhi sekitar 1,5 juta barel minyak per hari yang diekspor oleh Iran.

"Tindakan keras terhadap Iran mungkin diperlukan untuk menstabilkan sentimen bearish terhadap harga minyak untuk saat ini dan mungkin ada ruang untuk pemulihan lebih lanjut, setidaknya dalam waktu dekat," kata Yeap dari IG. Meskipun demikian, pertempuran geopolitik ini menciptakan jalan yang penuh tantangan bagi pasar minyak global yang sudah rentan terhadap fluktuasi.

Secara keseluruhan, pergerakan harga minyak dipengaruhi oleh permainan kekuatan ekonomi besar di dunia serta isu-isu geopolitik yang menyertainya. Dengan tekanan dari cadangan minyak yang naik, perang tarif yang belum reda, serta situasi Iran yang tegang, iklim pasar memerlukan perhatian ekstra bagi para pelaku industri dan investor.

Terkini

11 Kamera Digital Sony Terbaru & Terbaik di Indonesia

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:38 WIB

20 Film Kartun Keluarga Terbaik, Wajib Tonton!

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:38 WIB

11 Tempat Makan di Bandung View Bagus, Wajib Mampir!

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:37 WIB

15 Rekomendasi Harga Sofabed Dibawah 1 Juta Terbaru

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:37 WIB