JAKARTA - Bisnis emas dan layanan haji menjadi pendorong utama pertumbuhan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Laba BSI pada Triwulan II 2025 tumbuh 10,21% YoY, mencapai Rp 3,74 triliun. Kinerja ini menempatkan BSI sebagai salah satu bank dengan pertumbuhan tertinggi di Indonesia.
Transformasi digital menjadi kunci kemudahan nasabah mengakses layanan. Produk BSI kini dapat dijangkau melalui aplikasi mobile banking BYOND. Strategi ini memastikan pertumbuhan tetap kuat meski kondisi makro ekonomi menantang.
Pembiayaan BSI juga melampaui industri nasional, tumbuh 13,93% YoY dengan outstanding Rp 293,24 triliun. Mayoritas pembiayaan berasal dari segmen Ritel dan Konsumer, termasuk emas sebesar Rp 211,78 triliun. Sementara segmen Wholesale berkontribusi 27,78% dari total pembiayaan.
Pertumbuhan Pesat Bisnis Emas dan Konsumer
Pembiayaan emas BSI meningkat 88,25% YoY, mencapai Rp 16,88 triliun. Cicil Emas tumbuh 155,41% YoY, sementara Gadai Emas naik 44,08% YoY. Lonjakan ini mendorong pembiayaan Konsumer naik 16,20% dengan outstanding Rp 162,19 triliun.
Kualitas pembiayaan tetap terjaga dengan NPF Gross 1,87%, lebih baik dari posisi industri 2,22%. Strategi pengelolaan dana murah mendukung pertumbuhan konsisten Dana Pihak Ketiga (DPK). Tabungan menjadi engine growth, menjaga CASA di level 61,78% atau Rp 199,48 triliun.
Ekosistem payroll dan layanan haji mendorong DPK tumbuh 8,83% YoY mencapai Rp 323 triliun. Tabungan BSI tumbuh 9,71% YoY menjadi Rp 141,30 triliun. Pendapatan margin perseroan naik 16,61% menjadi Rp 14,09 triliun, sementara fee based income meningkat 18,37% menjadi Rp 2,94 triliun.
Transformasi Digital dan Inovasi Layanan
Layanan bulion bank yang diluncurkan pada Februari 2025 turut mendukung kinerja perseroan. Total tabungan emas masyarakat telah mencapai 1 ton. Nasabah dapat melakukan transaksi jual-beli emas 24 jam melalui aplikasi BYOND. BSI menghadirkan layanan digital BYOND untuk ritel dan BEWIZE untuk institusi.
BYOND memiliki 4,49 juta pengguna, didukung 5.499 ATM/CRM, 122 ribu BSI Agen, 24 ribu BSI EDC, dan 533 ribu merchant BSI QRIS. BEWIZE memfasilitasi akses end-to-end untuk Cash Management, Value Chain, Trade Finance, dan Foreign Exchange.
Digitalisasi ini memastikan nasabah memperoleh layanan cepat, efisien, dan aman. BSI terus mengembangkan fitur layanan emas dan korporasi untuk mempermudah transaksi. Inovasi berkelanjutan menjadi faktor kunci mempertahankan pertumbuhan dan daya saing.
Kontribusi BSI pada Program Pemerintah dan Ekonomi Hijau
BSI mendukung program Asta Cita Pemerintah melalui berbagai inisiatif sosial dan ekonomi. Layanan bulion bank mendukung hilirisasi emas, pembiayaan KUR Syariah, serta KPR FLPP untuk 3 juta rumah.
Bank juga berpartisipasi dalam Koperasi Desa Merah Putih, program makan bergizi, ekonomi hijau, dan zakat kemaslahatan umat. Hingga 2025, BSI telah menyalurkan zakat perusahaan Rp 124 miliar dan zakat pegawai Rp 20 miliar.
Pembiayaan sosial tercatat Rp 57,54 triliun dan green financing mencapai Rp 15,32 triliun. Dukungan pada kendaraan ramah lingkungan dan ESG Sukuk Sustainability Rp 8 triliun memperkuat ekonomi hijau.
Percepatan pembiayaan berkelanjutan menjadi strategi BSI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Bank berkomitmen melanjutkan transformasi digital dan meningkatkan kapabilitas SDM serta infrastruktur.
Dengan kinerja solid dan inovasi berkelanjutan, BSI siap menjadi motor pertumbuhan ekonomi inklusif dan syariah.