Tren Bullish Emas Berlanjut Didukung Prospek Pelonggaran The Fed

Senin, 22 September 2025 | 12:46:19 WIB
Tren Bullish Emas Berlanjut Didukung Prospek Pelonggaran The Fed

JAKARTA - Harga emas diperkirakan masih melanjutkan tren bullish pada pekan depan.

Sentimen ini didorong ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Fed. Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, memproyeksikan harga emas berpotensi menembus US$ 3.800 jika tren bullish konsisten.

Pemangkasan suku bunga pertama tahun ini sebesar 25 basis poin menjadi 4–4,25% menjadi salah satu faktor utama dorongan harga. Ekspektasi pasar melihat peluang pelonggaran kebijakan moneter terus terbuka, bahkan kemungkinan lebih agresif jika data ekonomi AS melemah.

Kondisi ini memberi optimisme bagi investor logam mulia. Jika tren bullish berlanjut, emas berpotensi mencapai level psikologis baru. Pelaku pasar kini memanfaatkan momentum ini untuk menambah posisi beli. Strategi ini sekaligus menjaga portofolio dari risiko volatilitas global.

Faktor Pendukung Kenaikan Emas

Optimisme penguatan emas juga diperkuat oleh melemahnya dolar AS. Penurunan ini seiring meningkatnya harapan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan mendatang.

Selain itu, pembelian emas oleh bank-bank sentral dunia serta ketidakpastian ekonomi global turut menopang tren jangka panjang logam mulia. Opportunity cost memegang emas menjadi lebih rendah saat suku bunga menurun.

Aset tanpa bunga ini menjadi lebih menarik dibandingkan instrumen dengan imbal hasil tetap. Dolar AS yang melemah turut meningkatkan daya tarik logam mulia bagi investor internasional.

Tren ini menegaskan emas tetap menjadi aset lindung nilai. Investor global memandang emas sebagai instrumen aman di tengah ketidakpastian ekonomi. Momentum ini memicu minat beli yang stabil di pasar fisik dan elektronik.

Risiko dan Skenario Alternatif

Meski tren bullish kuat, Andy mengingatkan potensi tekanan jangka pendek tetap ada. Data ekonomi AS yang lebih kuat bisa memicu penguatan dolar dan obligasi. Kondisi ini berpotensi menekan harga emas sementara waktu.

Level kunci US$ 3.450 menjadi titik pengamatan penting bagi trader. Jika harga menembus level ini, peluang penurunan lebih lanjut hingga US$ 3.300 tidak bisa diabaikan. Trader perlu disiplin menjaga manajemen risiko untuk menghadapi dua skenario utama.

Ketidakpastian pasar menjelang rilis data inflasi AS menjadi faktor volatilitas signifikan. Trader disarankan tetap waspada dan menyesuaikan strategi trading. Risiko dan peluang tetap harus dikalkulasi secara hati-hati agar portofolio terlindungi.

Strategi Investasi dan Manajemen Risiko

Investor disarankan memanfaatkan momentum bullish secara bijak. Penambahan posisi beli dapat dilakukan secara bertahap. Strategi diversifikasi juga membantu meminimalkan dampak fluktuasi harga jangka pendek.

Manajemen risiko menjadi kunci saat pasar emas sangat sensitif terhadap data ekonomi. Stop-loss dan pemantauan level kunci membantu menjaga stabilitas investasi. Strategi ini memastikan keuntungan tetap optimal sekaligus mengurangi potensi kerugian.

Dengan prospek bullish jangka menengah, emas tetap menjadi aset strategis. Investor dapat memanfaatkan tren ini untuk meningkatkan portofolio lindung nilai. Kombinasi analisis teknikal, fundamental, dan manajemen risiko menjadi pendekatan tepat di pasar volatil.

Terkini